Postingan populer dari blog ini
Desa Seboro & Desa Rawan di Krejengan Kab. Probolinggo tempat Panglima Perang Mpu Nala
Desa Seboro & Desa Rawan di Krejengan Kab. Probolinggo tempat Mpu Nala Perdikan Kambang Rawi-di Desa Rawan dan Desa Seboro- Kec. Krejengan-Kab. Probolinggo-Jawa Timur Mpu Nala atau Mpu Lembu Nala merupakan Panglima Tentara Majapahit yang menjabat sejak Majapahit diprintah oleh Tribwana Tunggadewi hingga Hayam Wuruk . Dalam struktur pemerintahan kerajaan Majapahit menjabat sebagai Panglima Perang yang disebut Rakryan Tumenggung . Kedudukakn Mpu Nala sebagai Panglima Perang Majapahit didasarkan pada lima sumber sejarah, yaitu (1) Kakawin Nãgarakṛtãgama atau Deçawarṇana (2) Prasasti Prapancasarapura (3) Prasasti Batur (4) Prasasti Bendasari, dan (5) Prasasti Sekar. Menurut Kakawin Nãgarakṛtãgama pada Pupuh 31 dan 72 disebutkan bahwa jabatan yang diemban Mpu Nala adalah sebagai Panglima Perang (Rakryan Tumenggung), selain itu ia juga disebut sebagai seorang penganut agama Budha. Mpu Nala ...
Seperti apakah Keris Mpu Gandring itu? Keris karya Empu Gandring Keris Ken Angrok Penggalan sejarah hubungan pragmentasi antara tokoh, keris atau pusaka, dan peristiwanya. Contoh kisah Keris Mpu Gandring: senjata sakti yang berbalik menjadi kutukan. Pusaka tersebut menewaskan pemiliknya, Ken Angrok, beserta tujuh keturunannya. Sebagai sebuah benda, keris tidak bisa hanya dimaknai semata-mata sebagai senjata. Hal yang lebih substansial, yaitu aspek filosofis yang terkandung di dalamnya. “Pada tahun 2005 keris resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia non-bendawi,” Dan Hari Keris Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Bentuk Keris Mpu Gandring Bentuk keris di Indonesia bermacam-macam. Bagaimana dengan bentuk atau rupa dari keris Mpu Gandring yang diliki oleh Ken Angrok? Berkelok-kelok (luk) atau lurus? Indah dan anggun atau sangar? Hal itu sampai saat ini masih menjadi pertanyaan: sebenarnya seperti apakah bentuk atau dapur dari keris...
Komentar
Posting Komentar