REUNI KELUARGA DI SISI LEBARAN



REUNI KELUARGA DI SISI LEBARAN

Penanda lebaran diantaranya berupa bersalaman untuk saling bermaaf-maafan antar orang yang terdekat seperti kepada orang tua, saudara-saudara, tetangga, teman sekerja dan lainnya. Bahasa penyampainya pun beragam, ada yang berbahasa Indonesia, bahasa daerah tiap suku, ke Arab-Araban, dan bahasa gaul di kalangan remaja.
Pada tradisi kulutural suku tertentu, khususnya Jawa, saat lebaran juga ditandai dengan acara "REUNI KELUARGA" dan "SUNGKEMAN," Reuni Keluarga merupakan acara yang cukup besar, karena di acara itu seluruh keluarga yang masih bertalian darah berkumpul. Di situ ada kakek-nenek, ayah-ibu, paman-bibi, kakak-adik, dan para menantu dengan anak-anaknya. Jumlah mereka cukup banyak, kadang ada yang lebih dari 50 orang.
Mereka datang dari berbagai tempat, bahkan kadang hadir pula suatu keluarga yang bertempat tinggal di provinsi lain atau di luar negeri. Pada suatu keluarga yang melaksanakan acara reuni demikian pada umumnya memiliki dokumen "SILSILAH KELUARGA." Karena itu pula, keluarga besar ini pada umumnya memiliki organisasi kepengurusan acara reuni tersendiri.
Sedangkan tempat pelaksanaan acara reuni pun beragam. Ada yang bergilir dengan penentuan undian, ada pula berdasarkan urutan dari keluarga yang tertua ke keluarga yang lebih muda, atau ditentukan berdasarkan penawaran yang bersedia ketempatan acara reuni keluarga.
Sementara itu, isi acara reuni juga beragam. Tidak sekedar bersalaman untuk saling memaafkan, namun diramu dengan bentuk kegiatan lain, seperti pengajian, saling berkisah, sajian hiburan, arisan keluarga, dan sajian makan-minum.
Pada SUNGKEMAN secara khusus hanya dilakukan oleh anak kepada ayah-ibunya dan kakek-neneknya. Tahapannya: yang muda duduk bersimpuh di depan orang tua, bersalaman dan kemudian meletakkan kepalanya di pangkuan orang tua. Komunikasi yang terjadi di sini tidak sekedar berisikan saling memaafkan, namun orang tua juga memberikan petuah pembinaan-pendidikan dan harapan yang terbaik kepada orang yang lebih muda.
Keragaman unik dari acara reuni keluarga, khususnya yang terjadi pada anak-anak generasi mereka ialah ternyata diantara mereka banyak yang tidak mengenal, walau pada tingkat yang minimal, misalnya mengenal nama. Hal yang sama, ayah-ibu mereka kadang juga tidak mengetahui dan tidak mengenal anak-anak dari saudara muda atau saudara tua mereka.
Uniknya lagi, ada dua remaja mahasiswa diantara mereka yang menjalin kisah asmara. Mereka cukup terperangah ketika mengetahui, bahwa mereka ternyata masih bersaudara. Pada hal mereka telah seia-sekata seperti lantunan lagu Bidadari Tak Bersayap-nya Anji. @

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Seboro & Desa Rawan di Krejengan Kab. Probolinggo tempat Panglima Perang Mpu Nala

Di Jabung Baginda Hayam Wuruk berselirkan seorang putri cantik