Pulau Merah-Banyuwangi

Aku di Pantai Watu Dodol-Banyuwangi
Aku di Pantai Watu Dodol-Banyuwangi
Jalan -Jalan Ke Pulau Merah
Pantai Pulau Merah sebelah Barat-Lokasi utama
Tanggal 30 Maret 2015, menjelang Hari Raya Nyepi, aku, kakakku bersama Papa-Mama pergi ke rumah nenek  di Dusun Simbar (Metaraman) Desa Tampo, Kec. Cluring-Banyuwangi. Dialah satu-satunya nenekku. Usianya telah lebih dari 80 tahun, namun alhamdulillah ia masih sehat. 
Aku mejeng berlatar belakang Pulau Merah di sebelah timur
Aku dan adik sepupuku mejeng diantara deburan ombak laut selatan
Pada pagi harinya, tanggal 31 Maret 2015, saat Hari Raya Nyepi, kami pun bersama bulik Tri, Bulik Pri, dan Mas Anjas meluncur ke Pulau Merah. Ternyata tempatnya cukup jauh juga dari desa nenekku, mungkin berjarak sekitar 35-40 km. 
Menuju ke Pulau Merah kami melewati beberapa kecamatan dan desa. Jalannya memang tidak terlalu lebar, namun cukup halus dan lancar. Perjalanan lebih dari satu jam, kami memasuki beberapa desa yang cukup menarik. Di kiri dan kanan jalan banyak pekarangan masyarakat yang ditanami buah naga.
Tiada beberapa lama kemudian, sampailah kami di Pulau Merah. Lokasi Pulau Merah bersentuhan langsung dengan Lautan Indonesia yang berombak besar. Kadang-kadang angin berhembus kencang menghamburkan pasir yang berwarna kuning kemerahan. Hal itu tentu saja merepotkan para pemilik warung makanan yang berada di sebelah barat. Selain itu mobil dan sepeda motor yang parkir pun menjadi berdebu pasir kotor. Karena itu pula kami pun pergi dan menikmati alam Pantai Pulau Merah di sebelah timur yang langsung berahadapan dengan Pulau Merah.
Pantai Pulau Merah cukup panjang dan asri. Dikala air laut pasang terbentuklah beberapa pulau batu atau cadas yang berwarna merah. Karena warna merah itulah nampaknya daerah wisata itu diberi nama Pulau Merah.
Hari mulai senja. Ketika akan pulang aku pingin mencari oleh-oleh khas Pulau Merah-Banyuwangi, namun aku tak sempat, karena mobil kami ke luar melalui jalan di belakang daerah wisata. Saat itu aku berandai-andai tentang oleh-oleh. Aku pingin beli sovenir mungil, entah berbentuk apa-aku gak tahu. Mungkin patung kecil seperti di Bali. Patung itu bisa saja berupa tari gandrung atau patung-patung khas masyarakat Osing Banyuwangi, dan tentu saja juga kaos atau tas-tas unik. Yah mungkin saja.@ Kinanti Pradnya Paramitha.





Perahu wisata berlabuh di pantai sebelah barat berhadapan dengan Pulau Merah

Aku dan adik sepupuku, mandi dan bermain

Papaku suka motret obyek yang tertentu

Papaku suka motret obyek yang tertentu

Papaku suka motret obyek yang tertentu: Lapak

Deburan ombak

Dah, ya...daaaa.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Seboro & Desa Rawan di Krejengan Kab. Probolinggo tempat Panglima Perang Mpu Nala

Di Jabung Baginda Hayam Wuruk berselirkan seorang putri cantik