Postingan populer dari blog ini
REUNI KELUARGA DI SISI LEBARAN
REUNI KELUARGA DI SISI LEBARAN Penanda lebaran diantaranya berupa bersalaman untuk saling bermaaf-maafan antar orang yang terdekat seperti kepada orang tua, saudara-saudara, tetangga, teman sekerja dan lainnya. Bahasa penyampainya pun beragam, ada yang berbahasa Indonesia, bahasa daerah tiap suku, ke Arab-Araban, dan bahasa gaul di kalangan remaja. Pada tradisi kulutural suku tertentu, khususnya Jawa, saat lebaran juga ditandai dengan acara "REUNI KELUARGA" dan "SUNGKEMAN," Reuni Keluarga merupakan acara yang cukup besar, karena di acara itu seluruh keluarga yang masih bertalian darah berkumpul. Di situ ada kakek-nenek, ayah-ibu, paman-bibi, kakak-adik, dan para menantu dengan anak-anaknya. Jumlah mereka cukup banyak, kadang ada yang lebih dari 50 orang. Mereka datang dari berbagai tempat, bahkan kadang hadir pula suatu keluarga yang bertempat tinggal di provinsi lain atau di luar negeri. Pada suatu keluarga yang melaksanakan acara reuni demikian pada um...
Membaca Sejarah Probolinggo
Peristiwa di Balik Hari Jadi Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo Nama tempat, desa, daerah, wilayah atau penetapan “hari jadinya” pada umumnya dipertimbangkan dengan adanya sejarah atau peristiwa yang terjadi. Demikian pula dengan penetapan “hari jadi” Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo. Hari Jadi Kota Probolinggo ditetapkan pada 4 September 1359 sedangkan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo pada 18 April 1746 dengan dasar hukum yang sama, yaitu: UU No. 12/1950. Latar belakang sejarah pertimbangan penetapan hari jadi Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo sebenarnya hampir sama, perbedaannya hanya dalam pilihan waktu sejarahnya. Sejarah masing-masing berisikan, antara lain: 1. sejarah “kunjungan Hayam Wuruk, raja Majapahit dan rombongan ke Lumajang dan Banger tahun 1359. Peristiwa di sini dijadikan hari jadi Kota Probolinggo; 2. sejarah perkembangan Banger sebagai bagian wilayah dari Bhre Wirabumi pada masa Majap...
Karakter Kinanti terbentuk dari lingkup keluarga yang menanamkan nilai-2 eksplor, tanpa ada kata 'itu salah, itu tidak boleh, jangan!, dan larangan lainnya plus didikan di PAUD nonformal.
BalasHapus