MASKOT FAUNA DAN FLORA
Dapat dibilang tiap negara memiliki maskot fauna atau flora sebagai identitas. Demikian pula dengan Indonesia, di tiap provinsi, dan di tiap kota-kabupaten di Indonesia.
Flora dan fauna tersebut dipilih dan ditetapkan sebagai identitas di provinsi-di kota-kabupaten tertentu, karena:
1. flora dan fauna tersebut endemik (adanya hanya di situ); 
2. flora dan fauna tersebut khas dan langka;
3. flora dan fauna tersebut merupakan komoditi andalan.
1. Nasional
Indonesia memiliki tiga bunga nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Indonesia Nomor 4/1993. Bunga nasional adalah tiga jenis bunga yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan harapan mampu mewakili karakteristik bangsa dan negara Indonesia.
Spesies bunga yang ditetapkan sebagai bunga nasional dalam kepres tersebut adalah:
1. Bunga melati (Jasminum sambac) sebagai Puspa Bangsa.
2. Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai Puspa Pesona.
3. Bunga patma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai Puspa Langka.
2. Flora-Fauna Identitas Provinsi dan Kota-Kabupaten di Indonesia
Flora Identitas Provinsi di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1989 tanggal 1 September 1989 tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah.
Selanjutnya, bagaimanakah dengan kehidupan flora dan fauna yang dijadikan maskot oleh tiap provinsi dan tiap kabupaten kota itu? Masih adakah? sehatkah? berbiakkah? atau tiada? @


SEMBOYAN-MASKOT FAUNA DAN FLORA KAB. PROBOLINGGO
Kabupaten Probolinggo yang beribu kota di Kraksaan mempunyai semboyan "Prasadja Ngesti Wibawa". Makna semboyan : Prasadja berarti : bersahaja, blaka, jujur, bares, dengan terus terang, Ngesti berarti : menginginkan, menciptakan, mempunyai tujuan, Wibawa berarti : mukti, luhur, mulia. 
"Prasadja Ngesti Wibawa" berarti : Dengan rasa tulus ikhlas (bersahaja, jujur, bares) menuju kemuliaan.
Semboyan itu agak aneh juga ya.. Anehnya apa? Semboyan itu berbahasa Jawa, sedangkan masyarakatnya, hampir seluruhnya berbahasa Madura.
Ya...mungkin yang merumuskan itu orang Jawa pada jaman dulu. Cerita hal itu nampaknya sama dengan yang saya lakukan (aku orang Jawa darah Mataram/Yogyakarta) untuk memberikan semboyan pada yayasan pendidikan yang kudirikan. 
Semboyan yayasanku adalah: "Asih-Asuh-Asah Memayu Hayuning Kusuma".
Di sini pun ada yang aneh. Apa.....? Begini...dapat dikata semua sekolah SD dan SMP di Kabupaten Probolinggo mempelajari Bahasa Jawa, bukan Bahasa Madura. Hal itu memprihatinkan, karena itu, sebaliknya, saya yang orang Jawa justru menerapkan Bahasa Madura (bahasa ibu) sebagai bagian bahasa komunikasi pada layanan pendidikan yayasanku.
Aneh lagi....Sebagai warga daerah, ternyata banyak banget yang tidak kuketahui tentang daerahku sendiri. Contoh saja hal maskot flora dan fauna daerah. Selama ini kuketahui, bahwa buah mangga manalagi yang tumbuh subur dan dapat dikatakan dimiliki oleh setiap warga adalah maskot Kabupaten Probolinggo,.E..ternyata buah mangga bukan maskotnya, melainkan Anggur Biru.
Ada lagi keanehan yang memusingkan, dan saya pastikan hal ini juga tidak diketahui oleh orang banyak,.....entah dengan para PNS Pemdanya..., yaitu maskot hewan. Soalnya maskot hewan Kabupaten Probolinggo bukan hewan yang banyak hidup di wilayah Kabupaten Probolinggo seperti burung Walet yang berair liur mahal di dunia, cendet, prenjak, dan lainnya, melainkan "Burung Rangkong" yang entah hidup di mana? Yang kuketahui burung itu asli (indemi) dari Sulawesi.
Burung Rangkong Maskot Entah apa pertimbangannya.
Hal itu kemungkinan mempertimbangkan Burung Rangkokng yang disebutkan dalam SK ini: 
Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang ditetapkan tahun 1982 dan berdasarkan SK Menteri Kehutanan, SK No. 278/Kpts-VI/97 terdapat jenis tumbuhan yang hanya terdapat di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru antara lain: jamuju (Dacrycarpus imbricatus), cemara gunung (Casuarina sp.), eidelweis (Anaphalis javanica), berbagai jenis anggrek dan jenis rumput langka (Styphelia pungieus).
Terdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan 4 jenis reptilia di taman nasional ini . 
Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional ini antara lain luwak (Pardofelis marmorata), rusa (Cervus timorensis ), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak ), ayam hutan merah (Gallus gallus), macan tutul (Panthera pardus ), ajag (Cuon alpinus );
Berbagai jenis burung seperti alap-alap burung (Accipiter virgatus ), rangkong (Buceros rhinoceros silvestris), elang ular bido (Spilornis cheela bido), srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), elang bondol (Haliastur indus), dan belibis yang hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Seboro & Desa Rawan di Krejengan Kab. Probolinggo tempat Panglima Perang Mpu Nala

Di Jabung Baginda Hayam Wuruk berselirkan seorang putri cantik